Total Tayangan Halaman

Senin, 26 September 2016

Kewirausahaan I

         1.  Menumbuhkan Minat Berwirausaha
Semakin maju suatu Negara semakin banyak orang  yang terdidik , dan banyak pula orang  yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas . Pemerintah tidak mampu menggarap semua aspek pembangunan  karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Oleh sebab itu wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri . Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan  Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, yaitu setelah China, India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia yang besar tersebut tidak diimbangi dengan jumlah wirausahawan. Menteri Koperasi dan UKM kabinet Indonesia bersatu jilid 2, Syarifuddin Hasan sat berkunjung ke Sulawesi Barat, menyampaikan bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 238 juta jiwa, sedangkan jumlah wirausahawan hanya mencapai 0,24% saja dari jumlah penduduk tersebut, jika kita bandingkan dengan jumlah wirausahawan Amerika Serikat mencapai sekitar 11% dari jumlah penduduknya. Jumlah wirausahawan di Singapura 7%, dan Malaysia  mencapai 5% . Maka dapat dipastikan bahwa  untuk memperkuat perekonomian nasion al Indonesia masih diperlukan bermunculnya para wirausahawan muda (Kompas, 21-09-2011)
Motivasi sebagian besar penduduk Indonesia untuk berwirausaha relative rendah. Memiliki profesi menjadi seorang wirausahawan pada umumnya merupakan satu “pilihan akhir” yang sifatnya hanya “sementara”. Dikatakan pilihan akhir karena sebelum mengambil keputusan untuk berwirausaha, mereka telah menemukan berbagai kesulitan pada pilihan lainnya. Dikatakan sementara karena mereka akan meninggalkan aktivitas usahanya pada saat mendapatken pekerjaan lain yang dianggapnya layak. 
Kesulitan yang dihadapi sebelum mengambil keputusan berwirausaha, antara lain :
1.     Kesulitan dan kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan
2.     Kesulitan untuk melanjutkan pendidikan
3.     Kontrak kerja tidak diperpanjang
4.     Wirausaha sebagai batu loncatan
5.     Tekanan dari orang tua.
Jika kita perhatikan manfaat adanya wirausaha banyak sekali, lebih rinci manfaatnya antara lain 
1.       Menambah daya tamping tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2.       Sebagai Generator Pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesehjateraan, dsb.
3.       Menjadi contoh bagi anggota masyarakat  lain, sebagai  pribadi unggul yang dapat dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah ptang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain .
4.       Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku , berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.
5.       Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan social, sesuai dengan kemampuannya.
6.    Berusaha memdidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin , jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.
7.   Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada Allah SWT.
8.       Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
9.   Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan mau pun kebersihan lingkungan.
       Melihat banyaknya manfaat wirausaha di atas, maka ada 2 hal dharma bhakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa, yaitu :
1.  Sebagai pengusaha, memberikan dharma baktinya melancarkan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat.
2.    Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada orang lain
Demikian besar dharma bakti yang dapat disumbangkan oleh wirausaha terhadap pembangunan bangsa, namun masih banyak saja orang kurang berminat menekuni profesi  tersebut. Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar belakang pandangan negative dalam masyarakat terhadap profesi wirausaha. Wirausaha ini kegiatannya banyak bergerak dalam bidang bisnis termasuk kegiatan perdagangan.
 Oleh sebab itu marilah kita lihat bagaimana pandangan masyarakat kita terhadap profesi, lapangan kerja dalam sector ini, yakni sector wirausaha, bisnis dan perdagangan.
Banyak factor psikologis yang membentuk sifat negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain : sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois , tidak jujur, kikir sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dsb. Pandangan seperti ini dianut oleh sabagain besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik.
Landasan Filosifis inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Kita tertinggal jauh dari Negara tetangga, yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam bidang profesi bisnis. Mereka dapat mengembangkan bisnis besar-besaran mulai dari industry hulu sampai dengan industry hilir, meliputi usaha jasa, perbankan, perdagangan besar (grosir), perdagangan eceran besar (department Store, swalayan), eceran kecil (retail), eksportir, importer, dan berbagai bentuk usaha lainnya dalam berbagai jenis  komoditi.

2.   Mengubah Pola Pikir
Kita perlu prihatin terhadap rendahnya minat wirausaha dikalangan masyarakat, khususnya mahasiswa dan pemuda,  namun kita tidak perlu menyalahkan siapa pun yang jelas kesalahan ada pada kita semua. Sekarang inilah kesempatan kita untuk mendorong masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa untuk mulai mengenali dan membuka usaha atau berwirausaha. Pola pikir dan lingkungan yang selalu berprientasi untuk menjadi karyawan mulai kita putar balik menjadi berorientasi untuk mencari karyawan (pengusaha).
Untuk itu, perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir baik mental mau pun motivasi orang tua, dosen, dan mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibiasakan untuk mnciptakan lapangan pekerjaan ketimbang mencari pekerjaan.  Perubahan ini tidak dapat dilakukan secara cepat, tetapi harus dilakukan secara bertahap,
               Pertama, misalnya dengan mendirikan sekolah yang berwawasan wirausaha (entrepreneur)  atau paling tidak menerapkan mata kuliah kewirausahaan seperti yang sekarang ini sedang digalakkan di berbagai perguruan tinggi. Dengan Demikian, hal itu sedikit banyak akan mengubah dan menciptakan pola pikir (mental dan motivasi) mahasiswa dan orang tua.
                    Kedua, di dalam pendidikan kewirausahaan perlu ditekankan keberanian untuk memulai berwirausaha. Biasanya kendala kita untuk memulai suatu usaha adalah rasa takut akan rugi atau bangkrut, namun sebagian orang yang sudah memiliki jiwa wirausaha merasa bingung dari mana harus memulai suatu usaha.
                    Ketiga, Tidak sedikit yang merasa bahwa berwirausaha sama dengan tidak memiki masa depan yang pasti. Sementara itu dengan bekerja diperusahaan, mereka yakin bahwa masa depan sudah pasti, apalagi sebagai pegawai negeri, dengan berwirausaha justru masa depan ada ditangan kita, bukan ditangan orang lain. Baik buruknya masa depan, kitalah yang menentukan sehingga motivasi untuk berkembang terbuka lebar.
                    Dorongan berbentuk motivasi yang kuat untuk maju dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk menjadi wirausaha. Dengan didukung pihak keluarga mereke memiliki mental dan motivasi sebagai factor pendorong utama. Keluarga dapat merangsang para mahasiwa dengan memberikan gambaran nyata betapa nikmatnya memiliki usaha sendiri (pengusaha).
                    Memang mengubah pola pikir seseorang untuk  memulai suatu usaha bukan pekerjaan mudah. Banyak kendala yang menghadang mulai dari mental takut rugi, motivasi, bakat, soal keluarga, dana, pengalaman sebelumnya, sampai kemampuan mengelola . Namun, paling tidak mental yang dimiliki merupakan modal yang sangat besar untuk memulai suatu usaha.                      
                    Sekarang ini, banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan cerah.  Kaum remaja zaman sekarang , dengan latar belakang profesi orang tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandangannya ke pekerjaan bidang bisnis.
              Keuntungan Dan Kelemahan Menjadi Wirausaha
               Keuntungan menjadi Wirausaha adalah :
1.       Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
2.       Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh.
3.       Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
4.       Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
5.       Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
               Kelemahannya Menjadi Wirausaha adalah :
1.       Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
2.       Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
3.       Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
4.       Tanggung Jawabnya sangat besar, banyak keputusan yag harus dia buat walau pun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
      
       3. Jurus Awal Menjadi Pengusaha
Sulitnya memutuskan untuk memulai berwirausaha hamper melanda seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Banyak factor penyebab seperti yang telah dikemukakan di atas yang mengakibatkan mereka belum berani memulai suatu kegiatan yang disebut wirausaha.
     Agar langkah kita untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, kita perlu melakukannya dengan langkah-langkah yang mudah. Langkah-langkah ini kita artikan sebagai jurus yang akan membimbing dan mengarahkan kita sebelum memulai usaha . Berikut ada beberapa j urus awal yang harus segera dilakukan jika mau berwirausaha, yaitu :
1.       Berani memulaia
2.       Berani menanggung resiko
3.       Penuh perhitingan
4.       Memiliki rencana yang jelas
5.       Tidak cepatb puas dan putus asa
6.       Optimistis dan penuh keyakinan
7.       Memiliki tanggung  jawab
8.       Memiliki etika dan moral
9.       Dan lainnya.

4. Kebutuhan Akan Wirausaha
Suatu pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakanb ahwa suatu Negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Jadi, jika Negara kita berjumlah 200 juta jiwa, maka wirausahawannya harus lebih kurang sebanyak 4 juta. 
Wirausahawan adalah seorang  innovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang, mempunyai semangat. Kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dan malas. Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari 5 hal yaitu :
1.       Pengenalan barang dan jasa baru
2.       Metode produksi baru
3.       Sumber bahan mentah baru
4.       Pasar-pasar baru dan
5.       Organisasi industri baru

5. Latar Belakang Wirausaha
1.         Lingkungan Keluarga semasa kecil
2.         Pendidikan
3.         Nilai-nilai
4.         Usia
5.         Riwayat Pendidikan